PENGENDALIAN (DALAM MANAJEMEN)
PENGERTIAN PENGENDALIAN
Pengendalian
adalah suatu proses pemantauan prestasi dan pengambilan tindakan untuk menjamin
hasil yang diharapkan. Sedangkan Proses Pengendalian manajemen adalah proses
dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka
awasi mengimplementasikan strategi yang di maksud. Proses pengendalian megukur
kemajuan kearah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari
perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan perbaikan.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES
PENGENDALIAN
Mockler mendefinisikan pengendalian
dalam empat langkah:
1. Penetapan
standard dan metode untuk pengukuran prestasi
Langkah ini mencakup standart dan
ukuran untuk segala hal
2. Pengukuran
Prestasi
Langkah ini merupakan proses yang
berkesinambungan, berulang-ulang dengan frekuensi yang actual tergantung pada
jenis aktifitas yang sedang diukur.
3. Membandingkan
hasil-hasil yang telah diukur dengan target atau standard yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Jika prestasi sesuai dengan standar,
manajer dapat mengasumsikan bahwa” Segala sesuatu telah berjalan secara
terkendali, ia tidak perlu ikut campur secara aktif dalam operasi organisasi.
4. Mengambil
tindakan perbaikan
Ini dilakukan jika prestasi turun di
bawah standard dan analisis menunjukan perlunya diambil tindakan. Tindakan
perbaikan ini dapat berupa mengadakan perubahan terhadap satu atau lebih banyak
aktivitas dalam operasi organisasi. Para manajer hanya memonitor prestasi kerja
dan bukan melakukan pengendalian.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENCIPTAKAN
KEBUTUHAN AKAN PENGENDALIAN
1. Perubahan.
Merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam lingkungan organisasi
manapun. Melalui fungsi pengendalian, manajer mendeteksi perubahan yang
mempengaruhi produk atau jasa perusahaan. Ia kemudian dapat mengambil tindakan
untuk mengatasi ancaman atau memanfaatkan peluang yang muncul akibat perubahan
tersebut.
2. Kerumitan.
Yang menambah sifat komplek organisasi zaman sekarang ialah desentralisasi.
Desentralisasi dapat mempermudah usaha pengendalian organanisasi, karena
operasi organisasi tidak perlu lagi dikontrol oleh kantor pusatnya.
3. Kesalahan.
Tidak dapat dipungkiri sebagai manusia anggota organisasi juga dapat membuat
kesalahan, dengan system pengendalian memungkinkan manajer untuk mendeteksi
kesalahan-kesalahan sebelum menjadi gawat.
4. Delegasi.
Hal ini merupakan salah satu cara manajer untuk menentukan apakah bawahanya
melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya dengan menerapkan system
pengendalian.
ELEMEN-ELEMEN SYSTEM PENGENDALIAN
1. Pelacak ( Detector) atau sensor, sebuah perangkat yang mengukur apa yang sebenarnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
1. Pelacak ( Detector) atau sensor, sebuah perangkat yang mengukur apa yang sebenarnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2.
Penaksir ( assessor), suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari
peristiwa actual dengan membandingkanya dengan bebrapa standar atau ekspetasi
dari yang sebenarnya terjadi.
3.
Effektor, suatu perangkat(yamg sering disebut feedback) yang mengubah perilaku
jika assessor mengindikasikan kebutuhan yang dipenuhi.
4.
Jaringan komunikasi, perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan
assessor dan antara assessor dan effektor.
METODA PENGENDALIAN
Metoda
pengendalian organisasi dewasa ini telah menjadi lebih cermat dan tidak lagi
mudah, sebagian diakibatkan oleh pengunaan computer dalam pengolahan data. Kita
menyadari bahwa pengendalian yang terlalu ketat akan merugikan baik bagi
organisasi maupun individu dalam organisasi itu. Pengendalian yang memaksa para
anggota organisasi tengelam dalam tata cara resmi, atau terlalu banyak
membatasi berbagai perilaku akan mematikan motivasi, merintangi kreatifitas dan
akhirnya akan merusak pelaksanaan tugas dalam organisasi.
JENIS-JENIS METODA PENGENDALIAN
1. Pengendalian pra-tindakan.
Pengendalian pratindakan memastikan
bahwa sebelum suatu tindakan diambil maka sumber daya manusia, bahan dan
keuangan yang diperlukan telah dianggarkan.
2. Pengendalian Kemudi, atau
Pengendalian Umpan Kedepan.
Pengendalian kemudi dirancang untuk
mendeteksi penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan tertentu dan
memungkinkan tindakan perbaikan diambil sebelum suatu urutan tertentu
dirampungkan.
3. Pengendalian
Penyaringan
Pengendalian penyaringan merupakan
suatu proses dimana aspek-aspek spesifik dari suatu prosedur harus disetujui
atau syarat tertentu harus dipenuhi sebelum kegiatan dapat dilanjutkan. Pengendalian
penyaringan menjadi sangat berguna sebagai alat pengecekan ulang.
4. Pengendalian
Purna Tindakan
Pengendalian purna tindakan mengukur
hasil-hasil dari suatu tindakan yang telah dirampungkan.
KARAKTERISTIK SISTEM PENGENDALIAN YANG
EFEKTIF
Karakteristik Sistem Pengendalian yang Efektif
System-sistem pengendalian yang dapat dihandalkan dan yang efektif mempunyai
karakteristik tertentu yang sama. Arti penting relative dari karakteristik
tersebut akan berbeda-beda menurut keadaan masing-masing, tetapi sebagian besar
system pengendalian diperkuat oleh kehadiranya.
Akurat, informasi tentang hasil prestasi harus akurat.Tepat waktu. Informasi
harus dikumpulkan, diarahkan dan segera dievaluasi jika hendak diambil tindakan
tepat pada waktunya untuk menghasilkan perbaikan Obyektif dan Konprehensif,
informasi dalam system pengendalian harus dapat dipahami dan dianggap onyektif
oleh individu yang mengunakanya.Dipusatkan pada tempat-tempat pengendalian
strategic. Sistem pengendalian sebaiknya dipusatkan pada bidang-bidang yang
paling banyak akan terjadi penyimpangan dari standar atau yang akan menimbulkan
kerugian paling besar. Dari segi ekonomi realistis, biaya untuk mengimpletasi
system pengendalianya sebaiknya lebih sedikit atau maksimal sama dengan keuntungan
yang diperoleh dari system itu.
MASALAH DALAM PENETAPAN SISTEM
PENGENDALIAN YANG EFEKTIF
Masalah
dalam Penetapan Sistem Pengendalian yang Efektif.
Sejumlah masalah yang menggangu akan merintangi efektifitas system pengendalian
yang sering timbul:
· Factor-faktor yang dengan mudah diukur terlalu banyak dititikberatkan,
sementara hal-hal yang sulit diukur toidak diberi perhatian yang cukup.
· Factor-faktor jangka pendek mungkin terlalu berlebihan ditekankan dengan
mengorbankan factor-faktir jangka panjang.
· System pengendalian mungkin tidak disesuaikan untuk mencerminkan pergeseran
dalam arti penting berbagai aktifitas dan tujuan di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan komentar yang kurang ajar.
komentarlah yang sopan dan membangun