Selasa, 21 Oktober 2014

TEMA ANDROID UNTUK WIN 7 (FEKON UNKHAIR 2012)

bagi yang ikon dan sedikit tampilan laptop kalian mirip andorid, nih q bagikan tema andorid untuk kalian semua. ya walaupun gk 75% mirip android sih......



nih langsung aja di sedot



SALAM KOMPAK SELALU UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
ANGKATAN 2012
FAKULTAS EKONOMI
STUDI PEMBANGUNAN

tema alienware untuk windows 7 full glass (fekon unkhair 2012)

tema alienware untuk windows 7

jika ingin tampilan tema full glass / transparan ikuti langkah berikut:
1. instal alienware
2. jika sudah, extrak file full glass yang ada dalam rar.
3. pindahkan full glass tadi ke  
   START > ALL PROGRAMS > STARTUP >
   klik kanan pada startup lalu pilih OPEN ALL USERS dan pastekan di situ.

sebelumnya harus disabled dulu antivirus kalian, karena full glass akan terdeteksi sebagai virus.



silahkan sedot



download_alienware_skin_pack_JAMLEX_PUNYA


SALAM KOMPAK SELALU UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
ANGKATAN 2012
FAKULTAS EKONOMI
STUDI PEMBANGUNAN

AVG INTERNET SECURITY 2015 FULL LISENSI (fekon unkhair 2012)

assalamualaikum sahabat...
kali ini aku akan bagikan ANTIVIRUS TERBAIK kesayanganku khusus windows 7...
ok langsung aja....

antivirus ini merupakan ANTIVIRUS INTERNET SECURITY, jadi agar proses penginstalan selesai dengan sempurna, maka dalam penginstalan perlu di koneksikan ke jaringan.
namun jangan takut, walaupun tanpa jaringan penginstalan juga tetap dapat berjalan dan antivirusnya pun akan aktif seperti layaknya anti virus.
hanya saja jika dalam penginstalan langsung terkoneksi ke jaringan, maka semua komponen akan terbarui dan akan langsung dapat mendeteksi virus-virus terbaru.
AVG IS 2015 berbeda dengan 2014. karena yang 2014 kalau instal harus langung terkoneksi ke jaringan, jika tidak maka penginstalan gagal. tapi yang 2015 langsung instal juga bisa. tampilannya pun berbeda.

langkah penginstalan:
1. download drivernya
2. jika sudah selesai download, langsung buka rar nya dan instal seperti biasa
3. jika dalam penginstalan meminta untuk memasukkan kode, maka masukkan kodenya. namun jika tidak,
    langsung lanjutkan nanti bisa di masukkan secara manual. (untuk kode sudah saya sertakan di rar)


langsung di sedot aja....



nih langsung menuju link.....




SALAM KOMPAK SELALU UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
ANGKATAN 2012
FAKULTAS EKONOMI
STUDI PEMBANGUNAN

Senin, 20 Oktober 2014

PENGERTIAN KEBIJAKAN PUBLIK DAN TAHAP PEMBUATANNYA (FEKON UNKHAIR 2012)

kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masyarakat di mana dalam penyusunannya melalui berbagai tahapan.[1]
Tahap-tahap pembuatan kebijakan publik menurut William Dunn
Tahap-tahap kebijakan publik menurut William Dunn. [1] adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Agenda
Penyusunan agenda adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah ada ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan agenda publik perlu diperhitungkan. Jika sebuah isu telah menjadi masalah publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain. Dalam penyusunan agenda juga sangat penting untuk menentukan suatu isu publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Isu kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan (policy problem). Policy issues biasanya muncul karena telah terjadi silang pendapat di antara para aktor mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau pertentangan pandangan mengenai karakter permasalahan tersebut. Menurut William Dunn (1990), isu kebijakan merupakan produk atau fungsi dari adanya perdebatan baik tentang rumusan, rincian, penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah tertentu. Namun tidak semua isu bisa masuk menjadi suatu agenda kebijakan. Ada beberapa Kriteria isu yang bisa dijadikan agenda kebijakan publik (Kimber, 1974; Salesbury 1976; Sandbach, 1980; Hogwood dan Gunn, 1986)[2] diantaranya: telah mencapai titik kritis tertentu à jika diabaikan, akan menjadi ancaman yang serius; telah mencapai tingkat partikularitas tertentu à berdampak dramatis; 3. menyangkut emosi tertentu dari sudut kepent. orang banyak (umat manusia) dan mendapat dukungan media massa; 4. menjangkau dampak yang amat luas ; 5. mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan dalam masyarakat ; 6. menyangkut suatu persoalan yang fasionable (sulit dijelaskan, tetapi mudah dirasakan kehadirannya)
Karakteristik : Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda publik. Banyak masalah tidak disentuh sama sekali, sementara lainnya ditunda untuk waktu lama.
Ilustrasi : Legislator negara dan kosponsornya menyiapkan rancangan undang-undang mengirimkan ke Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan untuk dipelajari dan disetujui. Rancangan berhenti di komite dan tidak terpilih.
Penyusunan agenda kebijakan seyogianya dilakukan berdasarkan tingkat urgensi dan esensi kebijakan, juga keterlibatan stakeholder. Sebuah kebijakan tidak boleh mengaburkan tingkat urgensi, esensi, dan keterlibatan stakeholder.

2.Formulasi kebijakan
Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan masing-masing slternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah.[3]

3. Adopsi/ Legitimasi Kebijakan

Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan.[4] Jika tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah.[5]Namun warga negara harus percaya bahwa tindakan pemerintah yang sah.Mendukung. Dukungan untuk rezim cenderung berdifusi - cadangan dari sikap baik dan niat baik terhadap tindakan pemerintah yang membantu anggota mentolerir pemerintahan disonansi.Legitimasi dapat dikelola melalui manipulasi simbol-simbol tertentu. Di mana melalui proses ini orang belajar untuk mendukung pemerintah.[6]
4. Penilaian/ Evaluasi Kebijakan
Secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak.[7] Dalam hal ini , evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan. Dengan demikian, evaluasi kebijakan bisa meliputi tahap perumusan masalh-masalah kebijakan, program-program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak kebijakan. [8]

PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER (FEKON UKHAIR 2012)

       Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh ataulebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagaipeminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. [1]
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
  • Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
  • Pola persebaran sumber daya
  • Distribusi pendapatan
Pemerintah menjalankan kebijakan fiskal adalah dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian atau dengan perkataan lain, dengan kebijakan fiskal pemerintah berusaha mengarahkan jalannya perekonomian menuju keadaan yang diinginkannya. Dengan melalui kebijakan fiskal, antara lain pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional, dapat mempengaruhi kesempatan kerja, dapat mempengaruhi tinggi rendahnya investasi nasional, dan dapat mempengaruhi distribusi penghasilan nasional.

DAMPAK PENAMBNGAN BATU BARA (fekon unkhair 2012)

DAMPAK PENAMBNGAN BATU BARA

Kegiatan penambangan khususnya Batubara dan lain-lain dikenal sebagai kegiatan yang dapat merubah permukaan bumi. Karena itu, penambangan sering dikaitkan dengan kerusakan lingkungan. Walaupun pernyataan ini tidak selamanya benar, patut diakui bahwa banyak sekali kegiatan penambangan yang dapat menimbulkan kerusakan di tempat penambangannya.

            Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa dilain pihak kualitas lingkungan di tempat penambangan meningkat dengan tajam. Bukan saja menyangkut kualitas hidup manusia yang berada di lingkungan tempat penambangan itu, namun juga alam sekitar menjadi tertata lebih baik, dengan kelengkapan infrastrukturnya. Karena itu kegiatan penambangan dapat menjadi daya tarik, sehingga penduduk banyak yang berpindah mendekati lokasi penambangan tersebut. Sering pula dikatakan bahwa bahwa kegiatan penambangan telah menjadi lokomotif pembangunan di daerah tersebut.

            Dampak Negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan adalah masalah lingkungan dan dapat diuraikan sebagai berikut :
1.                           Pertama, usaha pertambangan dalam waktu yang relatif singkat dapat mengubah bentuk topografi dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga dapat mengubah keseimbangan sistem ekologi bagi daerah sekitarnya.
2.                           Kedua, usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain; pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun. Gangguan juga berupa suara bising dari berbagai alat berat, suara ledakan eksplosive (bahan peledak) dan gangguan lainnya.
3.                           pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi geologi lapangan, dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan tambang dan gempa.

a.       ANALISIS DAMPAK PENAMBANGAN BATU BARA TERHADAP MANUSIA

Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan batubara terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :
1.       Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi  dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4),  di samping itu debu batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.
2.    Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya. Batubara dan produk buangannya, berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa pembakaran, mengandung berbagai logam berat :  seperti arsenik, timbal, merkuri, nikel, vanadium, berilium, kadmium, barium, cromium, tembaga, molibdenum, seng, selenium, dan radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di lingkungan.
3.     
           Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara secaralangsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), dan Pb. Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.


b.      ABALISIS DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP LINGKUNGAN

Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula.
Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan Marmer serta lainnya pasti men imbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitarnya.    Dampak positifnya adalah meningkatnya devisa negaradan pendapatan asli daerah serta menampung tenaga kerja sedangkan dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk kerusakan permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara, menurunnya permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan pengangut berat.
  
    Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan sehingga dapat memenuhi standar lingkungan agar dapat diterima pasar. Apalagi kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya karena bila para pemakai mengetahui bahan mentah yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan tamparannya terhadap industri penambangan kita.

      Sementara itu, harus diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil penambangan adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan pengembangan wilayah atau community development. Perusahaan pertambangan wajib ikut mengembangkan wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka penglolaan kegiatan penambangan sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan.

Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air . Penambangan Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran antara lain ;
Seperti yang diketahui, pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah, udara, dan hutan.
1.       Air

Penambangan batubara secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah pencucian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.
2.       Tanah

Tanah juga mengalami pencemaran akibat pertambangan batubara ini, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi. Air kubangan tersebut mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn dalam jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak dapat berkembang dengan baik. SO4 berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka tumbuhan yang ada diatasnya akan mati.
3.       Udara

Penambangan batubara menyebabkan polusi udara, hal ini diakibatkan dari pembakaran batubara. Menghasilkan gas nitrogen oksida yang terlihat cokelat dan juga sebagai polusi yang membentuk acidrain (hujan asam) dan ground level ozone, yaitu tipe lain dari polusi yang dapat membuat kotor udara. Selain itu debu-debu hasil pengangkatan batubara juga sangat berbahaya bagi kesehatan, yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan dalam jangka panjang jika udara tersebut terus dihirup akan menyebabkan kanker, dan kemungkinan bayi lahir cacat.
4.       Hutan

Penambangan batubara dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi daerah resapan air telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa.
5.       Laut

Pencemaran air laut akibat penambangan batubara terjadi pada saat aktivitas bongkar muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di sekitar laut tersebut.

c.       ANALISIS DAMPAK PENAMBANGAN BATU BARA TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
1.      
Terganggunya Arus Jalan Umum
Banyaknya lalu lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan batubara berdampak pada aktivitas pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan,   meningkatnya biaya pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian dari dampak yang ditimbulkan.
2.       Konflik Lahan Hingga Pergeseran Sosial-Budaya Masyarakat

Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan. Atau tak jarang mereka memberikan ganti rugi yang tidak seimbang dengan hasil yang akan mereka dapatkan nantinya. Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi. Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah menjadi lebih konsumtif. Bahkan kerusakan moralpun dapat terjadi akibat adanya pola hidup yang berubah.
Indonesia adalah salah satu negara penghasil batubara terbesar no.2 setelah Australia hingga tahun 2008. Total sumber daya batubara yang dimiliki Indonesia mencapai 104.940 Milyar Ton dengan total cadangan sebesar 21.13 Milyar Ton.

             Secara teoritis usaha pertambangan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Para pekerja tambang selayaknya bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Salah satu bentuknya dengan cara memperkerjakan masyarakat sekitar dalam usaha tambang sekitar, sehingga membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.

C. ANALISIS SALUSI ATAU PENANGGULANGAN DARI DAMPAK PERTAMBANGAN

Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang    ditimbulkan oleh penambang batu bara dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk dilakukan tindakan-tindakan tertentu sebagai berikut :
  1. Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective) yaitu pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara sehingga akan mengurangi keruwetan masalah transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari ruang udara yang kotor. Menggunakan masker debu (dust masker) agar meminimalkan risiko terpapar/terekspose oleh debu batu bara (coal dust).
  2. Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan terhindar dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya reklamasi dan penghijauan kembali bekas penambangan batu bara dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat perindukan nyamuk (breeding place).
  3. Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan pengusahaan penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law enforcement)
  4. Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan untu.k membina dan memberikan penyuluhan/penerangan terus menerus memotivasi perubahan perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.

Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai peran yang penting dalam mencari solusi terhadap dampak dan pengaruh pertambangan batu bara yang ada di indonesia. Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah memastikan masa depan yang dimotori oleh energi bersih dan terbarukan. Dengan cara ini, kerusakan pada manusia dan kehidupan sosialnya serta kerusakan ekologi dan dampak buruk perubahan iklim dapat dihindari.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pertambangan batubara adalah sebagai berikut :
  1. Penghentian penggunaan jalan umum untuk aktivitas angkutan batubara mesti ada ketegasan pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak tegas setiap penguasaha aktivitas pertambangan ilegal yang selama ini semakin menjamur dan penurunan terhadap dampak kerusakan lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya.
  2. Tidak mengeluarkan perizinan baru agar tidak menambah semrawutnya pengelolaan sumber daya alam tambang batubara, saat ini hal yang paling mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan adalah dengan tidak mengeluarkan izin baru lagi. Sehingga memudahkan untuk melakukan monitoring terhadap pertambangan batubara yang ada.
  3. Penghentian pertambangan batubara ilegal secara total, pemerintah harus melakukan penghentian pertambangan batubara ilegal secara tegas tanpa padang bulu dan transparan.
  4. Penghentian bisnis yayasan dan koperasinya TNI – POLRI
  5. Evaluasi perizinan yang telah diberikan, dan lakukan audit lingkungan semua usaha pertambangan batubara.
  6. Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup dan komitmen untuk kelestarian lingkungan hidup. 
  7. Pelembagaan konflik untuk menyelesaikan persengketaan rakyat dengan perusahaan pertambangan agar tercapai solusi yang memuaskan berbagai pihak.  
  8. Menyusun kebijakan strategi pengelolaan sumber daya alam tambang.
  9. Setiap perusahaan diwajibkan mereklamasi bekas-bekas penambangan dan menjamin serta memastikan hasil reklamasi tersebut sesuai AMDAL. Dan pihak pemerintah harus mengawasi jalannya proses reklamasi tersebut, sehingga benar-benar yakin kalau proses reklamasi berjalan dengan baik dan menampakkan hasil.
  10. Menggunakan alat-alat penambangan dengan berteknologi tinggi sehingga meminimalisasi dampak lingkungan serta memperkecil angka kecelakaan dalam pertambangan batubara tersebut.

MAKALAH PENAMBANGAN BATUBARA (TUGAS SDA fekon 2012)


KATA PENGANTAR


Puji syukur saya haturkan kehadirat kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan uraian makalah tentang “EKSTERNALITAS DALAM PENGELOLAAN SDA”.
Makalah ini disusun sebagai syarat dalam mengikuti semester mata kuliah Ekonomi SDA dan lingkungan Universitas Khairun.
Makalah ini merupakan wujud kontribusi kepada dunia pendidikan ditanah air. Kemajuan zaman dan perkembangan dunia yang semakin maju menuntut kita agar menjadi generasi yang cerdas, terampil, kreatif, mandiri dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya bangsa. Sehingga memiliki daya saing yang tinggi juga berkarakter  dan berakhlak mulia.
Saya menyusun makalah ini berdasarkan pencarian di internet standar isi 2013 dan akan selalu berusaha menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya saya memanjatkan do’a kepada Allah SWT. Semoga berkenan melimpahkan  rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, moral, maupun materi dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga uraian makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin.


Ternate, 01 januari 2014

      JAMAL ARIFUDIN   
      NPM: 020312071



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia. Salah satu daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Selatan. Pertumbuhan tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena semakin banyak lahan tambang baru yang ditemukan. Namun pertumbuhan yang pesat tidak diseimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan. Walaupun sekarang tidak terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas ekosistem.

Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk mengatasi pengelolaan tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam akan terjaga. 
Lokasi Indonesia yang terletak pada 3 tumbukan (konvergensi) lempeng kerak bumi, yakni lempeng Benua Eurasia, lempeng Benua India-Australia dan lempeng Samudra Pasifik melahirkan suatu struktur geologi yang memiliki kekayaan potensi pertambangan yang telah diakui di dunia. Namun, potensi yang sangat tinggi ini masih belum tergali secara optimal. Disamping itu, tingkat investasi di sektor ini relatif rendah dan menunjukkan kecenderungan menurun akibat terhentinya kegiatan eksplorasi di berbagai kegiatan pertambangan. Menurut studi yang dilakukan Fraser Institute dalam Annual Survey of Mining Companies (December 2002), iklim investasi sektor pertambangan di Indonesia tidak cukup menggairahkan. Banyak kalangan menghawatirkan bahwa dengan kondisi seperti ini maka masa depan, industri ekstraktif khususnya pertambangan di Indonesia akan segera berakhir dalam waktu 5 sampai 10 tahun. Kondisi ini patut disayangkan karena industri ini memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian nasional maupun daerah.
Dampak ekonomi dari keberadaan industri pertambangan antar lain penciptaan output, penciptaan tenaga kerja, menghasilkan devisa dan memberikan kontribusi fiskal. Pada makalah ini akan dibahas mengenai gambaran kondisi pertambangan mineral, iklim investasi pertambangan, tinjauan manfaat ekonomi kegiatan pertambangan, permasalahan yang dihadapi industri pertambangan dan rekomendasi kebijakan.
Endapan batubara adalah salah  satu sumber daya alam yang digunakan sebagai sumber energi alternatif pengganti minyak,  sebagai sumber energi manusia. Penggunaan batubara sebagai sumber energi untuk memenuhi kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat. Meningkatnya penggunaan batubara sebagai sumber energi menyebabkan penggunaan batubara tidak berdasarkan kualitas melainkan berdasarkan tingkat kebutuhan manusia. Penggunaan batubara berdasarkan tingkat kebutuhan menyebabkan penambangan batubara tidak dilaksanakan berdasarkan kualitas seperti antrasit atau bituminus,  melainkan nilai kalori yang dibutuhkan oleh pasar. Hal tersebut menyebabkan penambangan pada lapisan batubara dengan nilai kalori rendah  seperti lignit  akan tetap dilaksanakan ketika pasar membutuhkan.
Batubara kelas lignit pada kondisi lapangan memiliki kenampakan fisik yang relatif sama dengan batubara lempungan. Hal ini menyebabkan sulitnya membedakan antara lignit dengan batubara lempungan secara megaskopis. Kehadiran batubara lempungan pada suatu lapisan batubara baik sebagai parting, split,  maupun yang berada di bagian atas maupun bawah suatu lapisan batubara akan mempengaruhi kualitas batubara tersebut. Pengaruh batubara lempungan terhadap kualitas  batubara  berupa peningkatan  kadar abu yang dihasilkan dari sisa pembakaran batubara.  Kadar abu batubara yang tinggi akan menurunkan kualitas batubara. Hal tersebut karena abu batubara berkaitan dengan lamanya penggunaan umur peralatan yang digunakan dalam pembakaran batubara.  Semakin tinggi kadar abu,   maka pengotoran pada alat semakin tinggi sehingga umur alat menjadi lebih pendek.    Untuk mengetahui pengaruh batubara lempungan terhadap kadar abu batubara,  salah satu metode yang dapat digunakan adalah melalui pendekatan uji geostatistik. 
Geostatistik adalah suatu metode yang digunakan dalam suatu riset atau penelitian  dibidang geologi  untuk melakukan analisis data  secara kauntitatif seperti untuk mengetahui apakah  suatu variabel memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel lain.  Metode ini belum dilakukan dalam penelitian-penelitian terdahulu.
Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara adalah suatu upaya pemerintah dalam meningkatkan devisa negara dan bila ditinjau dari segi pola kehidupan masyarakat sangat berhubungan langsung dengan peningkatan kebutuhan barang dan jasa, pemakaian sumber-sumber energi, dan sumber daya alam. Penggunaan sumber daya alam secara besar-besaran tanpa mengabaikan lingkungan dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif yang terasa dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu upaya dan pendekatan dalam pemanfaatan sumber daya alam yaitu suatu pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebagaimana dikemukakan oleh Hadi (2001) menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan secara implisit juga mengandung arti untuk memaksimalkan keuntungan pembangunan dengan tetap menjaga kualitas sumber daya alam.
Pengelolaan lingkungan bagi industri di bidang usaha tambang batubara merupakan hal terpenting dari suatu kegiatan usaha yang harus dilakukan agar industri tetap berjalan dan berkelanjutan. Pembangunan industri yang berkelanjutan mencakup tiga aspek yaitu lingkungan (environment), ekonomi (economy) dan sosial/ kesempatan yang sama bagi semua orang (equity) yang dikenal sebagai 3E. Aspek lingkungan tidak berdiri sendiri namun sangat terkait dengan dua aspek lainnya. Dalam kegiatan internal industri, peluang untuk memadukan aspek lingkungan dan ekonomi sangat besar, tergantung cara mengelola lingkungan dengan bijak dan menguntungkan. Faktor sosial yang sebagian besar menyangkut masyarakat sekitar atau di luar industri juga sangat terkait dalam pengelolaan lingkungan.


I.2 Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah karakteristik batubara lempungan  Formasi Wahau dan pengaruhnya  tersebut terhadap  kadar abu batubara. Masalah-masalah tersebut dapat dibagi menjadi 2 pertanyaan, yaitu:
  1. Bagaimana karakteristik batubara lempungan Formasi Wahau pada log geofisika (berupa log gamma Ray dan Density log)?
  2. Bagaimana  pengaruh batubara lempungan terhadap kadar  abu batubara di daerah penelitian  menurut uji geostatistik?

I.3 Maksud dan Tujuan
I.3.1 Maksud
  1. Mempelajari karakteristik batubara lempungan  Formasi Wahau melalui analisis data log geofisika.
  2. Mempelajari pengaruh  kehadiran batubara lempungan terhadap  kadar abu yang dihasilkan dari sisa pembakaran batubara Formasi Wahau.





PEMBAHASAN
PENAMBANGAN BATU BARA
            Pertambangan adalah suatu kegiatan mencari, menggali, mengolah, memanfaatkan dan menjual hasil dari bahan galian berupa mineral, batu bara, panas bumi, minyak dan gas. Seharusnya kegiatan pertambangan memanfaatkan sumberdaya alam dengan berwawasan lingkungan, agar kelestarian lingkungan hidup tetap terjaga.
A. ASAL MULA BATU BARA
1. Pengertian Bahan Galian Batu Bara
Bahan Galian Batu bara adalah bahan galian yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang terperangkap dalam sedimen dan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar, Jenis sedimen ini terperangkap dan mengalami perubahan material organik akibat timbunan (burial) dan diagenesa.
Batubara awalnya merupakan bahan organik yang terakumulasi dalam rawa-rawa yang dinamakan peat. Pembentukan batubara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman karbon kira-kira 340 juta tahun yang lalu (Jtl) adalah masa pembentukan Batubara yang paling produktif.
2. Materi Pembentuk Batubara
A.      Alga, dari zaman prekambrium hingga ordovisium dan bersel tunggal sangat sedikit endapan batubara dari periode ini Silofita, Dari zaman Silur hingga devon tengah merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batubara dari periode ini.
B.      Plirodefita, umur devon atas hingga karbon atas. Tumbuhan pembentuknya merupakan tumbuhan tanpa bunga dan biji serta berkembangbiak dengan spora.
C.      Gimnospermae, Dari zaman permian hingga kapur tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, contohnya Pinus.
D.      Angiosspermae, dari zaman kapur atas hingga kii. Jenis tumbuhan modern, buah menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga secara umum kurang terawetkan.
3. Pembentukan Batubara
Ada dua proses yang terjadinya pembentukan batu bara,  yaitu :
A.      Tahap Diagenetik atau biokimia yaitu dimulai pada saat material tanaman terdeposisi, hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi, dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
B.      Tahap malihan atau geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi biuminus, dan akhirnya antrasit.
4. Kelas dan Jenis Batubara
A.      Antrasit adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan. (luster) metalik. Mengandung antara 86 % – 98 % unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8 %
B.      Bituminus mengandung 68 – 86 % Unsur karbon (c) dan berkadar air 8-10 % dari beratnya.
C.      Subbituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air. Sehingga menjadi sumber panas yang kurang efisien dibanding dengan bituminus.
D.      Lignit atau batubara cokelat adalah batubara yang sangat lunak yang mengandung air 35 – 75 % dari beratnya.
E.       Gambut, berpori dan memiliki kadar air diatas 75 % serta nilai kalori yang paling rendah

B.   Metode Penambangan Batubara
            Kegiatan  pertambangan  batubara  merupakan  kegiatan  eksploitasi sumberdaya  alam  yang  tidak dapat  diperbaharui  dan  umumnya  membutuhkan investasi  yang  besar  terutama  untuk  membangun  fasilitas infrastruktur.
Karakteristik yang penting dalam pertambangan batubara  ini adalah bahwa pasar dan harga sumberdaya  batubara  ini  yang  sangat  prospektif  menyebabkan industri pertambangan batubara dioperasikan pada tingkat resiko yang tinggi baik dari  segi  aspek  fisik,  perdagangan,  sosial  ekonomi  maupun  aspek politik.
Kegiatan  penambangan  batubara  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  dua metode yaitu:
1.       Penambangan  permukaan  (surface/  shallow  mining) ,  meliputi  tambang terbuka penambangan dalam jalur dan penambangan hidrolik.
2.       Penambangan dalam (subsurfarcel  deep mining).
Sistem  penambangan  batubara  yang  sering diterapkan  oleh  perusahaan - perusahaan  yang beroperasi  adalah  sistem tambang  terbuka  (Open  Cut  Mining) .  Penambangan  batubara  dengan  sistem tambang  terbuka  dilakukan  dengan  membuat  jenjang  (Bench)  sehingga terbentuk  lokasi  penambangan yang  sesuai  dengan  kebutuhan  penambangan.
Metode  penggalian  dilakukan  dengan  cara  membuat  jenjang  serta  membuang dan  menimbun kembali  lapisan  penutup  dengan  cara  back  filling  per  blok penambangan  serta  menyesuaikan  kondisi penyebaran  deposit  sumberdaya mineral,
Kegiatan penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara.
Adapun akibat dari kegiatan  penambangan  terbuka  (open  mining), di antaranya;
A.      Menimbulkan  lubang besar pada tanah.
B.      Penurunan  muka  tanah  atau  terbentuknya  cekungan  pada  sisa  bahan galian  yang dikembalikan ke dalam lubang galian.
C.      Bahan galian  tambang apabila di tumpuk atau disimpan pada stock fliling dapat mengakibatkan bahaya longsor dan senyawa beracun dapat tercuci ke daerah hilir.
D.      Mengganggu proses penanaman kembali  reklamasi pada galian  tambang yang  ditutupi  kembali  atau  yang ditelantarkan  terutama  bila  terdapat bahan  beracun,  kurang  bahan  organiklhumus  atau  unsur  hara  telah tercuci .

c. Pengangkutan Batu Bara
Cara pengangkutan batu bara ke tempat batu bara tersebut akan digunakan tergantung pada jaraknya.
Untuk jarak dekat, batu bara umumnya diangkut dengan menggunakan ban berjalan atau truk. Untuk jarak yang lebih jauh di dalam pasar (dalam negeri) batu bara diangkut dengan menggunakan kereta api atau tongkang atau dengan alternatif lain misalnya batu bara dicampur dengan air untuk membentuk bubur batu dan diangkut melalui jaringan pipa.
Kapal laut umumnya digunakan untuk pengakutan internasional dalam ukuran berkisar dari Handymax (40,000-60,000 DWT), Panamax (about 60,000-80,000 DWT) sampai kapal berukuran Capesize (sekitar lebih dari 80,000 DWT).
Sekitar 700 juta ton batu bara diperdagangkan secara internasional pada tahun 2003 dan sekitar 90% dari jumlah tersebut diangkut melalui laut. Pengangkutan batu bara dapat sangat mahal. dalam beberapa kasus, pengangkutan batu bara mencapai lebih dari 70% dari biaya pengiriman batu bara. Tindakan-tindakan pengamanan diambil di setiap tahapan pengangkutan dan penyimpan batu bara untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan hidup.



KESIMPULAN
Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif ataupun positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya secara bijaksana.
Sebagai contoh adalah kegiatan pertambangan batubara di pulau Kalimantan yang bisa dibilang telah mencapai tahap yang kronis, dengan menyisakan lubang-lubang besar bekas kegiatan pertambangan dan juga dampak-dampak yang lainnya. Hal tersebut setidaknya dapat diminimalisir dan dikurangi dampaknya apabila kita melakukan tindakan perbaikan dan juga memanfaatkan SDA secara bijaksana

3.2 Saran

1. Sumber daya alam batubara dan minyak bumi semakin berkurang, kondisi ini diperparah lagi dengan tidak dapatnya diperbaharui; untuk itu kita harus menghemat penggunaan batu bara dan minyak bumi.
2. Lakukan pelestarian sumber daya alam dengan tidak terlalu melakukan eksploitasi Sumber daya alam.
3. Gunakanlah peralatan hidup sehari-hari yang hemat energy dan BBM.

Rekomendasi:

pengertian Persepsi, sikap, dan perilaku organisasi

Persepsi adalah suatu proses yang di dahului oleh pengindraan.
persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera.

Sikap adalah suatu keadaan mental dan saraf dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh terhadap respons individu pada semua objek dan situasi yang cendrung untuk merespons dengan cara khusus terhadap stimulus, baik itu dengan cara mendekat atau menjauh, positif atau negatif, terhadap berbagai stimulus yang ada dalam lingkungan sosial.

Perilaku / Sikap  Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N, 2003).

1  Kognitif 
Kognitif terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang diterima yang selanjutnya diproses menghasilkan suatu keputusan untuk bertindak.

2  Afektif
Menyangkut masalah emosional subyektif sosial terhadap suatu obyek, secara umum  komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek.

3  Konatif

Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam  diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya.